Saat ini begitu banyak pelatihan-pelatihan yang intinya adalah Individual Development, sayangnya pelatihan-pelatihan tersebut jarang diawali dengan Individual Discovery padahal Development akan bermakna apabila diawali dengan Discovery agar seseorang bisa menentukan bagian mana dari dirinya yang akan dikembangkan.
Pelatihan-pelatihan diatas tersebut juga biasanya terbatas manfaatnya hanya bagi individu dan kurang bermanfaat bagi organisasi.
Road to Success dibuat untuk dapat menjawab ketiga hal diatas yaitu Individual Discovery, Individual Development dan dapat diterapkan didalam organisasi, khususnya untuk analisis Pemetaan Karyawan, analisis The Right Man on The Right Place maupun Team Work.
Pengantar:
Semua orang didunia bercita cita menjadi orang yang “sukses” walaupun apabila ditanya apa yang dimaksud dengan sukses maka jawabannya beragam yang umumnya tidak jelas.
Pada umumnya orang-orang yang mengatakan bahwa sukses itu adalah keberhasilan mencapai tujuan atau cita-citanya, maka jawabannya pun sering tidak jelas.
Banyak orang yang berharap apabila bisa meniru orang-orang sukses, maka otomatis akan menjadi sukses, itu sebabnya seminar-seminar tentang sukses, sampai saat ini merupakan seminar yang menarik, begitu juga buku-buku tantang sukses yang saat ini sudah berjumlah hampir 5000 buku, masih merupakan bacaan yang menarik untuk menambah wawasan atau idea.
Akan tetapi banyak orang yang masih gagal walaupun telah begitu banyak buku-buku maupun seminar tentang sukses yang dibaca dan diikuti. Mengapa demikian?
Ada Jalan Ada Cara:
Buku-buku dan seminar tentang sukses, kebanyakan membahas cara-cara sukses seperti kerja keras, pantang menyerah, focus, belajar, berlatih dan lain sebagainya. Walaupun cara-cara diatas merupakan upaya yang sangat penting untuk dilakukan akan tetapi cara-cara tersebut akan memberikan hasil hanya apabila dilakukan pada jalan yang benar.
Apa bedanya Jalan dengan Cara?
Untuk melengkapi kalimat tanya maka
Caranya.... Bagaimana? ”How to”
Jalannya.... Yang Mana? “Which”
Kalau jalannya salah caranya salah, sudah pasti tujuan anda tidak akan tercapai dan anda tidak menyadarinya.
Kalau jalannya salah caranya benar maka anda akan mencapai tujuan yang salah dan anda cepat menyadarinya.
Kalau jalannya benar akan tetapi caranya salah maka ada kemungkinan anda akan mencapai tujuan walaupun membutuhkan waktu lebih lama.
Kalau jalannya benar dan dilakukan dengan cara yang benar maka anda pasti akan bisa mencapai tujuan.
Dimana posisi anda sekarang?
Manusia diciptakan oleh Tuhan dengan sangat unik dan jalan menuju suksesnyapun berbeda-beda sesuai dengan potensinya masing-masing. Sehingga masalahnya sekarang adalah, bagaimana memilih jalan yang benar tersebut.
Bagaimana memillih jalan yang benar?
Untuk menemukan jalan yang benar, ada tiga pendekatan yang berbeda yaitu:
Pertama :
Pelatihan-pelatihan diatas tersebut juga biasanya terbatas manfaatnya hanya bagi individu dan kurang bermanfaat bagi organisasi.
Road to Success dibuat untuk dapat menjawab ketiga hal diatas yaitu Individual Discovery, Individual Development dan dapat diterapkan didalam organisasi, khususnya untuk analisis Pemetaan Karyawan, analisis The Right Man on The Right Place maupun Team Work.
Pengantar:
Semua orang didunia bercita cita menjadi orang yang “sukses” walaupun apabila ditanya apa yang dimaksud dengan sukses maka jawabannya beragam yang umumnya tidak jelas.
Pada umumnya orang-orang yang mengatakan bahwa sukses itu adalah keberhasilan mencapai tujuan atau cita-citanya, maka jawabannya pun sering tidak jelas.
Banyak orang yang berharap apabila bisa meniru orang-orang sukses, maka otomatis akan menjadi sukses, itu sebabnya seminar-seminar tentang sukses, sampai saat ini merupakan seminar yang menarik, begitu juga buku-buku tantang sukses yang saat ini sudah berjumlah hampir 5000 buku, masih merupakan bacaan yang menarik untuk menambah wawasan atau idea.
Akan tetapi banyak orang yang masih gagal walaupun telah begitu banyak buku-buku maupun seminar tentang sukses yang dibaca dan diikuti. Mengapa demikian?
Ada Jalan Ada Cara:
Buku-buku dan seminar tentang sukses, kebanyakan membahas cara-cara sukses seperti kerja keras, pantang menyerah, focus, belajar, berlatih dan lain sebagainya. Walaupun cara-cara diatas merupakan upaya yang sangat penting untuk dilakukan akan tetapi cara-cara tersebut akan memberikan hasil hanya apabila dilakukan pada jalan yang benar.
Apa bedanya Jalan dengan Cara?
Untuk melengkapi kalimat tanya maka
Caranya.... Bagaimana? ”How to”
Jalannya.... Yang Mana? “Which”
Kalau jalannya salah caranya salah, sudah pasti tujuan anda tidak akan tercapai dan anda tidak menyadarinya.
Kalau jalannya salah caranya benar maka anda akan mencapai tujuan yang salah dan anda cepat menyadarinya.
Kalau jalannya benar akan tetapi caranya salah maka ada kemungkinan anda akan mencapai tujuan walaupun membutuhkan waktu lebih lama.
Kalau jalannya benar dan dilakukan dengan cara yang benar maka anda pasti akan bisa mencapai tujuan.
Dimana posisi anda sekarang?
Manusia diciptakan oleh Tuhan dengan sangat unik dan jalan menuju suksesnyapun berbeda-beda sesuai dengan potensinya masing-masing. Sehingga masalahnya sekarang adalah, bagaimana memilih jalan yang benar tersebut.
Bagaimana memillih jalan yang benar?
Untuk menemukan jalan yang benar, ada tiga pendekatan yang berbeda yaitu:
Pertama :
Bersihkan Hati (Qalbu) dengan Iman dan Takwa, berusaha dengan semangat tinggi, maka Tuhan pasti akan menunjukan jalan yang terbaik bagi kita.
Kedua :
Kedua :
Berusaha dengan semangat yang tingi, bekerja keras, pantang menyerah, kalau gagal cari jalan lain, pada akhirnya nanti anda akan menemukan jalan yang paling benar.
Ketiga :
Ketiga :
Temukan Potensi (Talenta) yang diberikan oleh Tuhan, kembangkan potensi tersebut dengan ilmu dan keterampilan yang sesuai, pilih peran / karir yang sesuai dengan bakat tersebut dan berusaha dengan penuh semangat karena disitulah jalan anda.
Dengan bekal pengetahuan tentang sudut pandang diatas, masing-masing orang bisa memilih, dari sudut sebelah mana dia akan menemukan jalan suksesnya masing-masing.
Materi ”Road to Success”, membahas tentang pilihan ketiga yaitu bagaimana menemukan Talenta seseorang dan memilih karir yang sesuai dengan talentanya tersebut.
Tahukah apa Talenta Anda?
Hampir semua orang didunia ini, apabila ditanyakan talentanya, tidak bisa menjawab dengan benar, karena selama ini kita semua berpikir bahwa, bakat merupakan kemampuan yang sangat khusus yang diberikan Tuhan, seakan-akan hanya orang tertentu saja yang diberikan talenta, padahal dalam semua kitab suci (Alkitab dan Al Qur’an), Talenta sering disebut-sebut sebagai anugrah Tuhan yang harus disyukuri (dimanfaatkan dan dipelihara).
Ini berarti bahwa masing-masing orang, pasti dianugrahi Talenta, tanpa terkecuali.
Dan kalau kita semua tidak bisa menjawab pertanyaan diatas itu karena selama ini kita mengabaikannya dan tidak merasa perlu untuk mengetahuinya atau tidak tahu bagaimana caranya.
Kita terjebak didalam paradigma memperbaiki kelemahan dan mengabaikan kekuatan, sehingga sampai tahun 2001 diseluruh dunia bahasa tentang talenta belum dikenal orang.
34 (Tiga Puluh Empat) Tema Talenta dari Gallup Organization
Setelah melakukan penelitian puluhan tahun terhadap lebih dari 2 juta orang, para pakar psikologi yang dipimpin oleh Donald O Cliffton yang tergabung dalam Gallup Organization melalui konsep Psikologi Positifnya, pada akhir tahun 2001 berhasil menyumbangkan 34 Tema Talenta yang baru bagi bahasa dunia dan dengan mengerti definisi dari masing-masing tema talenta ini, kita dengan mudah bisa menyatakan apa bakat kita masing-masing.
Menurut Gallup, setiap orang memiliki 5 (lima) Talenta Dominan dan dengan mengetahui Talenta dominannya, maka masing-masing orang harus mengembangkannya melalui pengetahuan dan keterampilan yang sesuai dengan talentanya tersebut, kemudian berusaha memilih peran yang sesuai dengan talentanya untuk mendapatkan hasil yang maksimal dari dirinya.
Ketiga puluh empat talenta ini, semuanya positif dan berkaitan dengan peran yang paling cocok dengan yang bersangkutan.
Road to Success
Materi ini disusun dengan tujuan untuk memberikan panduan kepada peserta didalm menunjukan Talenta dominannya maupun fungsi peran yang paling sesuai bagi pengembangan karirnya.
Susunan Materi:
Karena materi ini merupakan materi yang didasari atas psikologi positif yang merupakan bidang baru dan sarat dengan pandangan-pandangan baru maka materi ini diawali dengan pembahasan tentang paradigma dilanjutkan dengan materi dasar dan pengertian tentang arti sukses, misi-visi-strategi, efektif-efisien.
Kemudian dilanjutkan dengan konsep Lima Sukses Enam Sempurna, yang merupakan faktor-faktor pen ting menuju jalan sukses.
Dan diakhiri dengan pembahasan tentang talenta dan kekuatan.
Paradigma Baru:
Pada saat ini hampir semua orang berpikir bahwa agar bisa sukses, maka kita harus memperbaiki kelemahan dan cara pandang ini sudah begitu membudaya sehingga seringkali kita mengabaikan potensi dan kekuatan yang dianugerahi Tuhan kepada masing-masing manusia.
Sebenarnya dalam banyak hal, memperbaiki kelemahan tidak akan membuat kita kuat karena kekuatan hanya akan tumbuh apabila kita bisa membangun potensi yang dianugerahi Tuhan.
Materi ini juga membahas, mengapa kita semua harus menggeser paradigma kita dari ”usaha memperbaiki kelemahan” menjadi ”berfokus kepada kekuatan dan menyiasati kelemahan”
Dengan bekal pengetahuan tentang sudut pandang diatas, masing-masing orang bisa memilih, dari sudut sebelah mana dia akan menemukan jalan suksesnya masing-masing.
Materi ”Road to Success”, membahas tentang pilihan ketiga yaitu bagaimana menemukan Talenta seseorang dan memilih karir yang sesuai dengan talentanya tersebut.
Tahukah apa Talenta Anda?
Hampir semua orang didunia ini, apabila ditanyakan talentanya, tidak bisa menjawab dengan benar, karena selama ini kita semua berpikir bahwa, bakat merupakan kemampuan yang sangat khusus yang diberikan Tuhan, seakan-akan hanya orang tertentu saja yang diberikan talenta, padahal dalam semua kitab suci (Alkitab dan Al Qur’an), Talenta sering disebut-sebut sebagai anugrah Tuhan yang harus disyukuri (dimanfaatkan dan dipelihara).
Ini berarti bahwa masing-masing orang, pasti dianugrahi Talenta, tanpa terkecuali.
Dan kalau kita semua tidak bisa menjawab pertanyaan diatas itu karena selama ini kita mengabaikannya dan tidak merasa perlu untuk mengetahuinya atau tidak tahu bagaimana caranya.
Kita terjebak didalam paradigma memperbaiki kelemahan dan mengabaikan kekuatan, sehingga sampai tahun 2001 diseluruh dunia bahasa tentang talenta belum dikenal orang.
34 (Tiga Puluh Empat) Tema Talenta dari Gallup Organization
Setelah melakukan penelitian puluhan tahun terhadap lebih dari 2 juta orang, para pakar psikologi yang dipimpin oleh Donald O Cliffton yang tergabung dalam Gallup Organization melalui konsep Psikologi Positifnya, pada akhir tahun 2001 berhasil menyumbangkan 34 Tema Talenta yang baru bagi bahasa dunia dan dengan mengerti definisi dari masing-masing tema talenta ini, kita dengan mudah bisa menyatakan apa bakat kita masing-masing.
Menurut Gallup, setiap orang memiliki 5 (lima) Talenta Dominan dan dengan mengetahui Talenta dominannya, maka masing-masing orang harus mengembangkannya melalui pengetahuan dan keterampilan yang sesuai dengan talentanya tersebut, kemudian berusaha memilih peran yang sesuai dengan talentanya untuk mendapatkan hasil yang maksimal dari dirinya.
Ketiga puluh empat talenta ini, semuanya positif dan berkaitan dengan peran yang paling cocok dengan yang bersangkutan.
Road to Success
Materi ini disusun dengan tujuan untuk memberikan panduan kepada peserta didalm menunjukan Talenta dominannya maupun fungsi peran yang paling sesuai bagi pengembangan karirnya.
Susunan Materi:
Karena materi ini merupakan materi yang didasari atas psikologi positif yang merupakan bidang baru dan sarat dengan pandangan-pandangan baru maka materi ini diawali dengan pembahasan tentang paradigma dilanjutkan dengan materi dasar dan pengertian tentang arti sukses, misi-visi-strategi, efektif-efisien.
Kemudian dilanjutkan dengan konsep Lima Sukses Enam Sempurna, yang merupakan faktor-faktor pen ting menuju jalan sukses.
Dan diakhiri dengan pembahasan tentang talenta dan kekuatan.
Paradigma Baru:
Pada saat ini hampir semua orang berpikir bahwa agar bisa sukses, maka kita harus memperbaiki kelemahan dan cara pandang ini sudah begitu membudaya sehingga seringkali kita mengabaikan potensi dan kekuatan yang dianugerahi Tuhan kepada masing-masing manusia.
Sebenarnya dalam banyak hal, memperbaiki kelemahan tidak akan membuat kita kuat karena kekuatan hanya akan tumbuh apabila kita bisa membangun potensi yang dianugerahi Tuhan.
Materi ini juga membahas, mengapa kita semua harus menggeser paradigma kita dari ”usaha memperbaiki kelemahan” menjadi ”berfokus kepada kekuatan dan menyiasati kelemahan”